1,688 total views, 2 views today
PAMEKASAN-INDONESIA JAYA.
Berawal dari usahanya dibidang peternakan Faisol Tarmum (34) tahun pengusaha sukses putra jaya group membangun Peternakan hewan sapi dan kambing,yang berlokasi di desa tanah velleng kecamatan palengngaan kabupaten pamekasan,jumat (26/04/2019).
Faisol Tarmum menceritakan kisahnya,yang berawal beliau membeli lahan untuk peternakan kambing dengan dasar awal yang ingin beraqiqah dan berkurban.
“Awalnya saya di tahun 2017 membeli lahan, waktu itu saya ingat sekali masih omset di kisaran 1 milyar,dan juga waktu itu belum ada sapi masih kambing biasa kapasitas 30 ekor,” kisah Faisol (sapaan akrabnya) kepada media Indonesia jaya.
Seiring berjalannya waktu, relasi pasar sudah terbangun dan orderan mulai membanjir, ia menambah bisnis potong sapi.
“Tapi seiring waktu kita terus berjalan, banyak mitra yang banyak mengorder, kita datangi beberapa DKM waktu itu masih fokus ke penjualan kurban,waktu itu sempat kita melayani sapi potong alhamdulillah sudah bisa kita tangani jadi kita mencoba memfokuskan diri untuk kurban,dan Aqiqah” tuturnya.
Setelah perjalanan bulan berganti, tahun berselang, ia coba kembangkan bisnis itu ke sektor pakan ternak.
“Seiring jalannya waktu dari tahun ke tahun, dalam bisnis qurban sudah jalan dan aqiqah juga jalan, maka saya kembangkan ke pakan ternak,yang mana alhamdulillah juga jalan, lalu kita punya dreaming,” kata beliau.
Mimpi yang ia miliki terbilang sederhana, para pemuda tidak lupa dengan potensi negaranya yang dikenal sebagai negara agraris,menurutnya, sektor peternakan bisa lebih menjanjikan apabila dikembangkan, apalagi oleh para generasi muda.
“Pemuda sekarang itu kan lupa akan sejarah bangsanya, apa sejarah bangsanya? Kita itu negara agraris. Artinya kita itu punya potensi di peternakan dan pertanian tapi saat ini pemuda lebih suka di kantor, istilah pemuda jaman sekarang yang penting saya bisa beli,pemuda sekarang tidak memikirkan bahwa negara kita potensial untuk sebuah sektor peternakan dan pertanian, sehingga mereka lupa, yang penting bisa beli, akhirnya apa? Impor aja gampang nggak usah capek-capek gemukin sapi, beli daging beres, nggak usah capek-capek nanem padi, beli beras aja beres,” sambungnya.
Mimpinya punya lahan sebagai pusat studi di bidang pertanian dan peternakan terwujud 2018 lalu. Ia ingin potensi di dua sektor itu kembali diminati oleh masyarakat teruma kalangan melinial sebagai penerus bangsa.
“Maka dari itu saya punya dreaming: saya ingin punya tempat farming saya ke depan itu menjadi sebuah studi (bagi) orang-orang yang kembali minat pada pertanian dan peternakan,khususnya para.Pemuda generasi penerus bangsa dan negara kita tercinta ini,dan saya sudah beli tanah di cikerai ini, waktu itu luasnya masih 2.500 meter persegi, waktu itu masih murah, karena sekarang sudah melonjak (harga tanah),” jelasnya.
Faisol Tarmum mengungkapkan, mimpi itu bukan semata-mata datang kemudian terwujud, ia ingat pesan dari salah seorang mentornya (guru besarnya) bahwa pemuda harus peduli terhadap masa depan bangsa dan negara Indonesia tercinta ini,dengan catatan pemuda harus mampu menggali potensi negerinya.
“Apa aware masa depan? Jangan sampai masyarakat yang ada wabil khusus dia bilang ke negara-negara berkembang atau negara agraris jangan sampai masyarakat yang punya penduduk banyak itu hanya menjadi market bagi ornag-orang yang punya sumber daya alam wabil khusus di pangan dan peternakan,Jadi jangan sampai Indonesia ini SDA-nya kaya, alamnya luas tapi semuanya beli,” tegas Faisol.
acara tasyakkuran bertepatan pada kamis malam 25/04/2019 jam 19.00 wib, dari hasil ternaknya seraya di datangi ratusan para tamu undangan dari herbagai kecamatan yg ada bahkan dari luar daerah madura.
Para tamu yg hadir menganggap tasyakkuran tersebut suatu berkah yang juga kebetulan kemenangan dalam capres – cawapres atas kubu pasangan jagoan mereka bapak Prabowo – sandiaga Salahuddin unu dalam pilpres 2019,karena sangat optimis jagoannya yang didukung menang,sehinga tamu yang hadir memberikan kode jari 02 dengan ucapan hidup insyaallah tetap menang Prabowo jadi presiden indonesia teriak bapak Asat (44 tahun) salah satu undangan saat itu.
Seraya penutup acara tasyakkuran Faisol Tarmum berharap, Menurutnya upaya ini merupakan contoh baik dari link and match dunia pendidikan dan industri.
“Peningkatan kualitas pendidikan seyogyanya tidak hanya didukung oleh pemerintah semata, tetapi dukungan dari industri swasta dan segenap elemen masyarakat juga diperlukan.kami percaya program kerja kita sejauh ini akan membawa manfaat nyata untuk masyarakat Indonesia khususnya pamekasan , utamanya di sektor peternakan,semoga kerja semacam ini dapat berlanjut pada masa mendatang dan mengharumkan citra nama baik pamekasan, pamekasan Hebat Bhejreh rajjeh tor parjhugeh” seperti yang pernah di harapkan pula oleh bupati pamekasan H Baddrut Tamam.”harapnya.(Mochtar/CT)