609 total views, 2 views today

SURABAYA. Indonesia Jaya – Mendeteksi awal penyebab pencemaran lingkungan di Jatim nantinya tidak perlu menunggu waktu lama.Tidak perlu uji lab di Kantor Lingkungan Hidup. Tetapi akan ada laboratorium lingkungan model portabel.
Ini seiring rencana dioperasikannya Mobil Laboratorium Lingkungan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup untuk Jatim.
Selain Pemprov Jatim Riau, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur menerima bantuan yang sama.
“Untuk Quick respons bencana lingkungan perlu dukungan mobil laboratorium lingkungan. Jatim dengan kondisi potensi pencemaran tinggi saat ini perlu respons cepat tanggap pencemaran lingkungan,” kata Herman Hermawan, Kamis (17/10/2019).
Herman adalah Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Kualitas dan Laboratorium Lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Inovasi Kementerian LH dan Kehutanan.
Dia hadir dalam kegiatan sarasehan Peran Laboratorium dalam mendukung Early WARNING system bencana lingkungan.
Herman mendorong agar masalah lingkungan ditangani bersama. Urusan lingkungan bukan hanya urusan Dinas LH. Tapi urusan Bappeda, DPRD, dan stake Holder yang lain.
Apalagi Jatim ada sungai besar Bengawan Solo dan Brantas. Keberadaan mereka rentan akan pencemaran lingkungan. Perlu pendeteksian dan penanganan lebih cepat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jatim, Diah Susilowati mengapresiasi pemerintah pusat, tentang rencana bantuan mobil laboratorium lingkungan pada Desember tahun ini.
“Dengan mobil lab, penanganan persoalan lingkungan jadi semakin cepat,” kata Diah.
Mobil minibus sebagai lab lingkungan itu nilainya Rp 4,2 milliar. Lengkap dengan semua unit dan satuan alat lan.
“Karena Jatim punya wilayah sangat luas, ke depan harapannya bisa menambah minimal satu unit lagi,” harap Diah. (to2).