2,174 total views, 2 views today

Cirebon, Indinesia jaya –
Rendahnya akreditasi madrasah, baik Madrasah Ibtidaiyah (MI) dan Madrasah Tsanawiyah (Mts) di Indonesia menjadi tantangan tersendiri untuk meningkatkan kualitas lembaga pendidikan ini setara dengan akreditasi sekolah umum.
Mengutip data Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK), jumlah sekolah dasar (SD) sebanyak 148.373 dan MI mencapai 25.832 unit, sedangkan jumlah SMP 38.898 unit dan MI sebanyak 18.532. dalam hal ini, madrasah negeri dan swasta memiliki peran yang sama untuk menyediakan pendidikan. Untuk itu, keduanya perlu perhatian pemerintah karena banyak madrasah, terutama swasta, yang memiliki sarana prasarana yang kurang bahkan beberapa di antaranya rusak parah. Pemerintah daerah khususnya juga, memiliki andil menyelenggarakan pendidikan madrasah. Karenanya, madrasah swasta sangat memerlukan perhatian lebih dari pemerintah terutama dari aspek sarana dan prasarananya.hal senada juga terjadi di sekolahan swasta MI “Tarbiyatul Athfal” Desa Karang mangu Kecamatan Susukan lebak Kab. Cirebon Jawa Barat. Yang kebetulan media MIJ lewat ke lokasi sekolahan MI yang sangat memprihatinkan ini. Selasa,(5/11/19). Menurut keterangan kepala sekolah Mi Tarbiyatul Athfal, Hj. Siti Habibatul Azizah mengemukakan pada media” diawali kalau keadaan sekolah ini saya sudah mulai di sini tahun 2015, dan saya sudah prihatin melihat keadaan ini tapi apa kepedulian dari masyarakat tidak ada. Karena menganggap ini yayasan sementara di yayasan juga kan kita tidak hanya ada ada MI, MTS, TK, danbanyaklah. kita hanya mengandalkan ikhtiar kita aja.
Tidak ada sama sekali ya pemerintah saya hanya mendukung dan mendukung tentang adanya pendidikan di Desa karang mangu ini, tapi untuk hal anggaran anggaran tidak ada dari Desa maupun pemerintah. Disinggung apakah sudah pernah mengajukan ke dinas dinas terkait, Azizah menambahkan,”kita sudah berusaha setiap tahun bahkan setiap tahun kayaknya udah bosen bikin aja proposal tuh pak, baik itu online ataupun ke yayasan yayasan yang terkait dengan pendidikan, kita ada yayasan juga karena satu yayasan hanya satu yang diajukan jadi,ya walaupun saya sudah ngerengek ke ketua yayasan minta bantu ternyata ya gagal gagal lagi entah dari pusatnya atau apalah, yang jelas saya tugasnya adalah dalam kepengurusan yayasan ini hanya bagian pengajuan nya saja.
Dan untuk tahun ini saya sudah berusaha bicara langsung dengan para orang tua siswa, berkomunikasi membentuk komite, komunikasi bagaimana untuk menanggulangi sarpras yang ada di madrasah.dan kalau kita hanya mengandalkan BOS itu sudah tidak balance dan sudah tidak sehatlah.antara pemasukan dengan pengeluaran itu sudah tidak ada balance. Karena memang perlu operasional yang besar kemudian kebutuhan sarpras gedung yang sudah memprihatinkan sudah tua dan, kayaknya udah tahun berapa gitu gedung sudah tua semua sudah tidak layak ditempati dan keinginan saya harus dirombak/rehab dalamartian rehab berat, dan ini membutuhkan dana yang tidak cukup sedikit, bisa mencapai dana ratusan juta barangkali, dan harapan saya semoga para dinas dinas terkait bisa terketuk hatinya demi membangun peningkatan sarana dan prasarana demi terciptanya pendidikan yang lebih baik” pungkasnya
(Suyatno)