1,038 total views, 2 views today

Surabaya,Indonesia Jaya –
Bertempat digedung Buddhayana Dharmavira Center (BDC) Jl. Panjang Jiwo Permai Surabaya, pada tanggal 13 Nop 2019 Kementrian Agama Kota Surabaya mengelar dialog lintas agama dengan tema “Tebarkan Kedamaian Hidup Rukun dan Damai Dalam Keberagamaan”.
Moh Amak Burhanudin selaku Kasubag TU KanKemenag Kota Surabaya melaporkan, bahwa kurang lebih 100 undangan telah disebarkan. Tampak hadir Kasubag TU, Kepala seksi dan Penyelenggara di Kantor Kemenag Kota Surabaya, MUI, FKUB, Kepala KUA, Kepala Madrasah Negeri, Polsek, Koramil Tenggilis Mejoyo, Penyuluh, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.
Tujuan dari dialog ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi, menggali informasi dan menampung aspirasi sehingga dapat menjaga dan mendukung hidup rukun dan damai antar umat beragama pungkas beliau.

Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Kantor Kementrian Kota Surabaya Drs. Husnul Maram, M.HI. Dalam sambutannya beliau menyampaikan dan mengingatkan kepada peserta tentang 3 Matra Kementrian Agama yaitu “Menjaga Kebersamaan Umat”.
Narasumber yang hadir antara lain Drs. H. Moh Munief, MM mewakili MUI, H. Lutfi (Islam), Js. Liem Tiong Yang (Khonghucu) Romo Toni Wiyono (Buddha), Pdt Samuel (Kristen) dan perwakilan dari TNI Polri.
Ada beberapa catatan yang menarik seperti apa yg disampaikan narasumber dari FKUB kota Surabaya H. Munief mewakili MUI, beliau menyampaikan bahwa orang harus berpikir sehat, karena yang berpikiran sehat itu untuk kebaikan diri sendiri dan orang lain, hanya orang yang berpikir sehat bisa hidup rukun dan damai kata beliau. Menurut H. Lutfi narasumber dari Islam menyatakan bahwa tidak hanya rukun tetapi harus harmonis tegasnya. Kunci kerukunan dan kedamaian itu dari komunikasi yang baik kata Romo Toni Wiyono dari Buddha. Js. Liem dari Khonghucupun menambahkan bahwa seorang yang baik itu meskipun berbeda dapat hidup rukun, sedang orang yang tidak baik itu meskipun sama tetapi tidak dapat hidup rukun.

Dari beberapa pesertapun sangat antusias menyampaikan pendapat serta usulan seperti salah satunya yang di sampaikan oleh H.Moh Qodli Syafii, S.Pd dari NU mengusulkan untuk mengundang beberapa aliran keras sehingga pemahaman keberagamaan dapat lebih tercapai. (LTY)