171 total views, 3 views today

Probolinggo,Indonesia jaya – Rabu (2/08/20), Dalam upaya pemantapan dan kesolidan Organisasi (AJP) Aliansi Jurnalis Probolinggo mengadakan rapat koordinasi perencanaan Deklarasi yang diikuti oleh 28 Anggota Jurnalis Kota dan Kabupaten Probolinggo”
Yang bertempat di rumah Fahrul mozza di Jalan KH.Ahmad Dahlan RT 02 RW 16, Kebonsari Kulon Kota Probolinggo.
Rapat dibuka oleh Ketua Panitia Deklarasi Rebudi Media Koran Memo yang memberi sambutan tentang Prosedur dan Aturan Deklarasi secara terbuka ke semua Anggota AJP” Selanjutnya, beliau memaparkan arahan mengenai Deklarasi yang harus dilakukan Anggota untuk Membesarkan Organisasi (AJP)Aliansi Jurnalis Probolinggo.
Pada sesi kedua, Ketua AJP Fahrul Mozza juga Menjelaskan perihal Tentang aturan Organisasi di AJP Jangan Sampai Doubel job Kalau Sudah Masuk di AJP tidak Boleh ikut Organisasi Lain ungkap Fahrul Mozza.
Dan dalam rakor itu AJP juga mendapatkan tambahan dua anggota, mereka berdua sudah menandatangani surat pernyataan yang isinya pengunduran diri dari organisasi sebelumnya dan sekaligus mendaftar sebagai anggota AJP (Aliansi jurnalis probolinggo), disaksikan oleh anggota yang lain sambil memberikan aplous dengan tepuk tangan yang meriah.

Rakor bertujuan menyoroti prinsip dasar terkait perlindungan terhadap para jurnalis dengan tetap memperhatikan tanggungjawab seorang jurnalis, dasar wartawan harus tetap pada porsinya, 5 W + 1 H tetap dijalani, di AJP ini semua harus mau belajar demi terwujudnya pemberitaan yang balance, mari kita semua mencari apa kekurangan qt,karena didalam kejunarlistikan tidak ada kata senior dan yunior, Ungkap Edy sunarko.
Baca juga : COD (Cash On Dhuafa) Bersama Warung Jum’at Berkah Santuni Anak Yatim Dan Makan Bersama
Kesimpulan pada rapat ini yaitu diperlukan strategi, Kejujuran, keterbukaan dan rasa memiliki serta mencitai terhadap organisasi dengan begitu AJP akan menjadi besar, kuat dan kokoh, jika hal itu sudah tertanam saya yakin tidak akan ada lagi anggota yang ganda dalam keanggotaan, tanamkan pendirian yang kuat biar tidak dikatakan isuk delle awan tempe(tidak punya pendirian) jadikanlah diri kalian seorang petarung seperti singa dan janganlah sekali kali menjadi pecundang biar tidak jadi tertawaan orang,” Pungkas budi yang dipercaya sebagai dewan etik, mendampingi dewan etik lainnya Totok, Edi,Soni, Agung.(SB)